PBB: Anak-anak berusia satu tahun termasuk di antara korban pemerkosaan selama perang saudara di Sudan

Share this post

Perang saudara Spaceman yang berkecamuk di Sudan sejak April 2023 telah menimbulkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia, termasuk kekerasan seksual terhadap anak-anak. Laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa anak-anak berusia satu tahun menjadi korban pemerkosaan oleh kelompok bersenjata selama konflik tersebut.

Skala Kekerasan Seksual terhadap Anak

Data dari layanan kekerasan berbasis gender (GBV) di Sudan mencatat sekitar 221 kasus pemerkosaan anak sejak awal 2024. Dari jumlah tersebut, 66 persen korban adalah anak perempuan dan 33 persen adalah anak laki-laki. Sebanyak 16 korban berusia di bawah lima tahun, termasuk empat anak yang masih berusia satu tahun.

Selain itu, UNICEF mencatat 77 kasus tambahan yang dilaporkan tentang kekerasan seksual terhadap anak-anak, terutama percobaan pemerkosaan. Angka-angka ini diyakini hanya mewakili sebagian kecil dari kasus yang sebenarnya terjadi, mengingat banyak penyintas dan keluarga korban enggan melapor karena takut akan stigma, penolakan, atau pembalasan dari kelompok bersenjata.

Kekerasan Seksual sebagai Taktik Perang

Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, menekankan bahwa penggunaan kekerasan seksual sebagai taktik perang merupakan pelanggaran hukum internasional yang menjijikkan dan dapat merupakan kejahatan perang. Ia menegaskan bahwa anak-anak seusia satu tahun yang diperkosa oleh orang-orang bersenjata seharusnya mengejutkan siapa pun dan mendorong tindakan segera.

Dampak Luas Konflik terhadap Anak-anak

Selain kekerasan seksual, konflik di Sudan juga menyebabkan jutaan anak mengalami berbagai bentuk penderitaan. UNICEF melaporkan bahwa sekitar 3 juta anak telah mengungsi akibat perang yang berlangsung sejak April 2023, menjadikan jumlah pengungsi anak-anak di Sudan sebagai yang terbesar di dunia.

Krisis kesehatan juga menjadi ancaman serius bagi anak-anak di Sudan. Lebih dari 1.200 anak di bawah usia lima tahun dilaporkan meninggal akibat campak dan malnutrisi di kamp pengungsi sejak Mei 2023. UNICEF memperkirakan bahwa 3,7 juta anak di bawah lima tahun berisiko mengalami malnutrisi akut tahun ini, yang sangat membutuhkan perawatan yang dapat menyelamatkan nyawa.

Seruan untuk Tindakan Segera

Situasi yang memprihatinkan ini mendorong PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk menyerukan tindakan segera. Mereka mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghentikan penggunaan kekerasan seksual sebagai taktik perang dan memastikan perlindungan bagi anak-anak serta akses terhadap layanan kesehatan dan gizi yang memadai.

Selain itu, komunitas internasional diharapkan dapat meningkatkan respons kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan mendesak jutaan anak yang terdampak oleh konflik di Sudan. Tanpa tindakan segera, ribuan anak berisiko mengalami penderitaan lebih lanjut atau bahkan kehilangan nyawa akibat kekerasan, penyakit, dan kelaparan.

Perlindungan terhadap anak-anak harus menjadi prioritas utama dalam upaya penyelesaian konflik dan pemulihan di Sudan. Masa depan negara tersebut sangat bergantung pada kesejahteraan dan keselamatan generasi mudanya.